DHCP Server, DHCP Relay, dan NAT
DHCP Server
DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberi pinjaman IP address ke host yang ada. Sedangkan host yang mendapat pinjaman IP address dari DHCP server tersebut biasa disebut DHCP Client. Jadi, dimana ada server pasti ada client juga.
Adapun langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut:
Pertama, DHCP Server Setup (CCR)
Kita akan membuat range IP Address untuk dua jaringan diatas yaitu 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24. Pilih menu IP -> Pool dan kita tentukan range IP Address untuk masing-masing network.
Selanjutnya kita bisa mulai setting perangkat yang digunakan sebagai relay.
DHCP Relay Setup (hAP-Lite )
Tambahkan IP Address 192.168.1.1 pada Interface ether2, dan tambahkan juga IP Address 192.168.2.1 pada Interface ether4 pada router DHCP Relay sesuai alokasi segmen IP pada gambar topologi.
Kemudian kita akan melakukan konfigurasi pada router yang akan berjalan sebagai DHCP Relay. Pilih menu IP -> DHCP Relay -> klik ADD [+]. Karena kita memiliki dua network, maka kita akan menambahkan juga dua DHCP Relay.
Cara Kerja NAT
Cara Kerja DHCP
Terdapat 4 tahapan yang dilakukan dalam proses peminjaman IP address pada DHCP, antara lain:
- Tahap 1: IP Least Request.
- Tahap 2: IP Least Offer.
- Tahap 3: IP Lease Selection.
- Tahap 4: IP Least Acknowledge.
DHCP Relay
DHCP Relay merupakan sebuah metode untuk distribusi IP Address ke perangkat client dengan memanfaatkan DHCP server yang terpusat pada router lain. Sehingga bisa dikatakan router yang menjadi DHCP relay hanya meneruskan 'DHCP Request' dari perangkat client ke DHCP server.
Terdapat sebuah router CCR yang menjadi DHCP Server dan RB941 (hAP-lite) menjadi DHCP Relay. Dan terdapat dua buah network yang berada di hAP-Lite yaitu 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24. Dan untuk distribusi IP address ke masing-masing network di hAP-Lite akan mengambil dari CCR yang menjadi DHCP Server.
Pertama, DHCP Server Setup (CCR)
Kita akan membuat range IP Address untuk dua jaringan diatas yaitu 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24. Pilih menu IP -> Pool dan kita tentukan range IP Address untuk masing-masing network.
Selanjutnya kita akan membuat 2 DHCP Server untuk distribusi IP address kedua network diatas. Pilih pada menu IP -> DHCP Server -> klik Add [+]. Tambahkan dan isikan parameternya seperti pada tampilan berikut.
DHCP Server - Jaringan pertama (192.168.1.0/24)
DHCP Server - Jaringan Kedua (192.168.2.0/24)
Setelah kita menambahkan DHCP Server di atas, selanjutnya kita akan menambahkan network yang akan mendapatkan distribusi IP Address dari DHCP server tersebut. Pilih menu IP -> DHCP Server -> Networks.
Network 1 (192.168.1.0/24)
Network 2 (192.168.2.0/24)
DHCP Relay Setup (hAP-Lite )
Tambahkan IP Address 192.168.1.1 pada Interface ether2, dan tambahkan juga IP Address 192.168.2.1 pada Interface ether4 pada router DHCP Relay sesuai alokasi segmen IP pada gambar topologi.
Kemudian kita akan melakukan konfigurasi pada router yang akan berjalan sebagai DHCP Relay. Pilih menu IP -> DHCP Relay -> klik ADD [+]. Karena kita memiliki dua network, maka kita akan menambahkan juga dua DHCP Relay.
DHCP Relay - Network pertama (192.168.1.0/24)
DHCP Relay - Network kedua (192.168.2.0/24)
Sampai pada tahap ini jika pada client di setiap network melakukan 'DHCP Request', maka alokasi IP Address akan didapat dari distribusi DHCP Server di CCR.
NAT (Network Address Translation)
Network Address Translation (NAT) merupakan sebuah sistem untuk menggabungkan lebih dari satu komputer untuk dihubungkan ke dalam jaringan internet hanya dengan menggunakan sebuah Alamat IP. Sebuah alamat IP pada jaringan lokal akan terlebih dahulu ditranslasikan oleh NAT untuk dapat mengakses IP publik di jaringan komputer.
Jenis-jenis NAT
NAT Static
NAT Statis banyak digunakan untuk komputer yang ingin dapat diakses dari luar. NAT statis ini sebetulnya bisa dibilang pemborosan terhadap alamat IP yang didaftarkan, sebab setiap satu komputer dipetakan untuk satu alamat IP terdaftar, sehingga jika ada banyak komputer yang didaftarkan, tentu semakin terbatas pula alamat IP yang masih tersedia.
NAT Dynamic
NAT Dinamis bekerja dengan mendaftarkan beberapa komputer ke dalam satu kelompok dengan alamat IP terdaftar yang sama. Sehingga nantinya ada beberapa komputer yang memiliki kesamaan alamat IP terdaftar. Keuntungan menggunakan NAT dinamis ini tentu lebih amannya penelusuran di Internet.
Overloading NAT
Memungkinkan lebih dari satu klien terhubung menuju satu IP publik, namun pada port yang berbeda. Sehingga saat NAT menerima permintaan dari klien untuk dihubungkan kepada server, NAT kemudian akan menentukan nomor IP dan port untuk klien tersebut.
Overlapping NAT
Bentuk NAT yang melakukan penerjemahan dua arah, terutama jika terdapat nomor yang sama antara alamat IP publik dan lokal. Agar tidak terjadi konflik, maka NAT mengubah nomor IP publik menjadi nomor yang tidak terdapat dalam jaringan lokal.Cara Kerja NAT
Saat menggunakan NAT, seorang klien dapat terhubung dengan internet melalui proses-proses berikut:
- Pertama-tama, NAT menerima permintaan dari klien berupa paket data yang ditujukan untuk sebuah server remote di internet.
- NAT kemudian mencatat alamat IP klien, lalu menyimpannya ke dalam tabel translasi alamat. Selanjutnya, alamat IP komputer klien tersebut diubah oleh NAT menjadi nomor IP NAT, lalu NAT lah yang akan melakukan permintaan kepada server.
- Server kemudian merespon permintaan tersebut. Dari sudut pandang server, yang terlihat adalah alamat IP NAT, bukan alamat IP klien yang meminta data bersangkutan.
- NAT menerima respon dari server, lalu melanjutkannya dengan mengirimkan ke alamat IP klien yang bersangkutan.
- Keempat tahapan tersebut terjadi berulang-ulang, sehingga walaupun klien komputer tidak memiliki alamat IP publik, namun tetap dapat mengakses internet.
Komentar
Posting Komentar